22 August, 2013

Rumput di halaman kita lebih hijau dari halaman tetangga [Litigasi]


Dalam sebuah pertempuran di pengadilan, bisa terjadi kita berada dalam posisi yang enak [menang] atau kondisi terserang [kalah]. Namun bagaimana jika kita tak mengetahui kekuatan lawan, bagaimana kondisi dan kedudukan kita sekarang ini, entah itu karena kurangnya informasi, kurangnya penguasaan kita terhadap ilmu hukum, atau kita menghadapi hal-hal baru dalam dunia pengadilan yang sama sekali tak pernah kita ketahui dan pelajari [misalkan 1 orang-pun mau menjadi saksi]. Terlebih lagi misalkan kita tak mengetahui ada atau munculnya gugatan balik [rekonvensi] dari pihak lawan.

Perumpamaan [buruk] dalam ber-litigasi dalam tulisan ini hanya sekedar menambah semangat, tekanan dalam ber-litigasi. Ini ada beberapa tips yang mungkin bisa menghibur pembaca dan sekedar menambah pengetahuan, antara lain

Tak usah dipikirin, ga usah lihat 'warung-tetangga' walau perkara hampir sama, lebih bijaksana jika kita memperkuat 'periuk' nasi kita sendiri.

Saya memodifikasi sebuah pepatah “rumput di halaman kita lebih hijau dari halaman tetangga”, maka [1] jangan lakukan hal-hal yang ga perlu dilakukan, cuma bikin bingung & buang-burang energi, sebaiknya terus pertajam diskusi positif diantara sesama rekan advokat, teruslah saling membangun. [2] Jangan buang-buang waktu & tenaga, karena perjalanan perkara masih sangat panjang. Gunakan konsep pemikiran pertarungan yang amat sangat panjang & melelahkan, karena panjang maka anda harus mempersiapkan ekstra ilmu hukum, banyak hampir sama seperti anda perlu disiapkan makanan, minuman, obat-obatan agar tak berkekurangan bagi sebuah perjalanan yang sangat panjang. Maksudnya, banyak baca dan gali terus referensi hukum yang erat kaitannya dan bermanfaat dalam penanganan perkara. [3] jangan terus menerus melihat ke arah lawan dan arena pertarungan, cari dan temukan kelemahan kita sendiri & langsung memperbaikinya, dan jangan lengah  mengawasi gerakan lawan sekecil apapun di persidangan. [4] jangan terkecoh dengan gerakan bayangan dari lawan [mungkin dari info yang kita terima, ia berada di luar-kota, terkesan ia cuek dan tak memperhatikan perkara yang terjadi], itu strategi mengecoh perhatian yang “sangat biasa dalam pertarungan”. Semakin lawan tak bersuara sesungguhnya ia panik, namun bisa jadi kita waspadai lawan akan menyiapkan 'serangan balik' atau bahkan menyerah.

Dalam ber-litigasi saya selalu menanamkan sikap & pemikiran bahwa "saya bertarung tidak untuk mengejar kemenangan, tetapi kedamaian", namun demikian saya yakin rekan-rekan memiliki profile berlitigasi yang masing-masing berbeda, dan tetap saya hormati. Jadi jika anda ingin menang bersiap-siaplah untuk terus berperang, jika anda merasa akan menang buanglah itu jauh-jauh hingga anda tidak akan merasakan adanya kemenangan.

Glory For Us : Fight For Peace, Good Bless Us.