21 January, 2011

Fenomena Cyberspace

Mengenal Fenomena Cyberspace

Dunia sedang mengalami transformasi global multidimensional. Salah satu dimensi dari transformasi itu adalah jatuhnya negara-negara Barat maju secara ekonomi, sementara negara-negara Timur seperti India dan Cina bangkit menjadi raksasa-raksasa baru ekonomi mendahului Jepang, Korea dan Taiwan. Sementara itu terjadi pula konvergensi teknologi yang luar biasa. Komputer dahulu adalah raksasa-raksasa, yang dimanjakan dalam gedung ber AC, terisolasi satu dari yang lainnya. Kini dia telah terintegrasi dengan telepon genggam yang berada dalam kantong kita saling terjalin dengan berbagai komputer dengan berbagai ukuran yang tersebar di seluruh dunia melalui jaringan telekomunikasi satelit

  • Keterkaitan komputer-telepon sedunia memungkinkan manusia berkomunikasi antar negara secara lebih intensif dan lebih sering.
  • Ruang yang menghubungkan seorang ke orang lain melalui teknologi informasi-komunikasi itu biasanya disebut sebagai cyberspace atau ruang maya.
  • Ruang maya ini dihuni oleh berbagai wakil informatik dari manusia berupa data, informasi, program, tulisan, gambar, foto, video di berbagai komputer yang disebut server internet. Representasi informatik itu terus menerus bertambah dan berubah.

Sebagai akibat, munculah realitas budaya dinamis baru yaitu realitas virtual yang menyatukan berbagai realitas budaya lama yang selama ini terpecah-pecah dalam bentuk negara- negara kebangsaan.

Perubahan atau transformasi realitas virtual itu semakin lama semakin cepat dipercepat oleh temuan-temuan teknologi yang membuat sarana-sarana teknologi informasi-komunikasi semakin kecil, semakin padat, semakin cepat dan semakin terhubung satu sama lainnya.

Transformasi realitas virtual global ini pada gilirannya mengubah wajah realitas kultural local. Perubahan kultural ini hampir sama cepatnya dengan dinamika realitas virtual, sehingga bisa berujung pada ledakan virtual yang menghancurkan budaya lokal menjadi berkeping-keping. Pada gilirannya budaya local dicoba diseragamkan oleh media telekomunikasi global.

Hal ini akan menimbulkan berbagai goncangan psikologis personal. Goncangan ini pada ujungnya memunculkan segelintir orang yang bereaksi secara fisik dengan berbagai aksi teror bom. Berbagai perubahan mutakhir sangat cepat dan tak terduga, nampak kacau dan galau, kalau saja kita tidak melihatnya dalam konteks perkembangan peradaban teknologi secara keseluruhan dalam rentang waktu yang cukup panjang. Jika kita melihat secara historis global, maka perkembangan teknologi saat ini adalah kelanjutan dari sejarah perubahan revolusioner bertahap.

Pola Perkembangan Teknologi

Bermula dengan teknologi komunikasi natural berupa bahasa lisan di zaman perburuan kemudian mengalami revolusi teknologi komunikasi secara berturut-turut.

  1. Yang pertama adalah revolusi budaya tulis yang melanjutkan revolusi ekonomi pertanian.
  2. Yang kedua adalah revolusi budaya cetak yang diikuti oleh revolusi ekonomi industri.
  3. Yang ketiga dan terakhir adalah revolusi budaya elektronik yang berujung pada revolusi ekonomi informasi masa kini.
Kalau kita perhatikan, urutan revolusi agrikultur, revolusi industri dan informasi secara berturutan menyangkut teknologi pangan yang material, teknologi mesin yang energetik dan teknologi prosesor yang informatik. Jika dilihat dari substansinya yang diproses teknologi, maka kita akan melihat urutan materi, energi dan informasi. Urutan ini nampaknya juga dimiliki oleh tumbuh kembanganya kehidupan individu manusia.
  • Berawal dengan janin di rahim ibu, yang tumbuh sebagai pengumpulan material pembentuk tubuh.
  • Berikutnya kelahiran yang diikuti oleh masa bayi dan kanak-kanak yang melatih anggota tubuhnya bergerak secara terkoordinasi mengkonsumsi energi tubuh.
  • Selanjutnya, pada usia yang lebih tinggi, si anak mulai belajar bicara dan berkomunikasi dengan orang tua dan gurunya dalam rangka membangun basis data, informasi dan pengetahuan mengkoordinasi informasi yang masuk melalui panca indranya.
  • Jika kita perhatikan lebih lanjut, si anak pun akan menjadi dewasa membentuk nilai-nilai untuk koordinasi sosial antar individu agar bisa kerjasama memanfaatkan alam demi kesejahteraan dan kebaikan bersama.

Oleh karena itu, mengingat kesejajaran tumbuh kembang individu dengan sejarah peradaban manusia, maka revolusi ekonomi informasi yang berlangsung sekarang pada gilirannya harus dilengkapi oleh revolusi nilai-nilai di mana berbagai bangsa dan negara bekerja sama demi kebaikan bersama. Hal itu dicerminkan oleh dicanangkannya hak-hak asasi manusia oleh hampir semua bangsa di dunia sebagai anggota organisasi perserikatan bangsa-bangsa. Bahkan revolusi nilai-nilai itu terus berlanjut dengan kerjasama internasional untuk menanggulangi dampak-dampak revolusi teknologi berbentuk pemanasan global beserta dampak-dampaknya pada lingkungan hidup manusia.

Bahaya Kebergantungan Teknologis

Akan tetapi, yang kurang diperhatikan adalah kenyataan adanya dampak sosial psikologis baru berupa kecanduan akan teknologi informasi itu sendiri seperti merebaknya pengguna situs jaringan sosial seperti Facebook dan Twitter untuk kepentingan remeh non-produktif bahkan bisa menjadi kontra-produktif. Tentunya situs-situs itu sendiri tidak berbahaya, bahkan dapat digunakan untuk menjadi saluran komunikasi vertikal terbuka antara rakyat dan wakilnya di parlemen, antara siswa atau mahasiswa dengan guru atau dosennya dan antara buruh dan majikannya.

Situs yang sama dapat bermanfaat untuk komunikasi horisontal antar rakyat, siswa, mahasiswa dan pekerja untuk kepentingan-kepentingan produktif. Kehadiran situs-situs jaringan sosial merupakan komponen baru perekat sosial melengkapi situs-situs web perusahaan, situs-situs blog pribadi dan situs-situs komunikasi antar pribadi semisal email dan chatting dan komunikasi kelompok semisal newsgroup dan mailing list dan situs-situs pencari informasi semisal google dan yahoo.

Selanjutnya perlu dicermati adalah meluasnya internet hingga mencapai bukan hanya komputer-komputer yang terkait dengan manusia saja, tetapi dengan peralatan bahkan yang pintar semisal robot cerdas yang populasinya terus bertambah di berbagai sektor kehidupan. Robot cerdas itu telah berkembang semakin cerdas, yang perlu diwaspadai bahwa robot itu semakin otonom dan mandiri sehingga pada akhirnya menjadi jauh lebih cerdas dari manusia. Yang lebih penting untuk dicermati dengan semakin cerdasnya mereka mereka akan semakin terkoordinasi supaya lebih efisien dan efektif.

Dengan demikian, pada gilirannya manusia akan menjadi hidup dalam kebergantungan teknologis pada mereka, pada akhirnya mereka bisa mendominasi kehidupan manusia. Yang patut ditakutkan adalah kemungkinan penyatupaduan kehidupan manusia dan kehidupan mesin yang berakhir pada peleburan manusia mesin, dimana manusia menjadi ikan dalam sebuah lautan mesin cerdas yang tak bisa dikendalikannya. Itulah sebabnya mulai sekarang perlu dipikirkan hak-hak asasi robot yang juga dilengkapi dengan kewajiban asasi mereka agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan manusia.

Oleh karena itu, sudah sepatutnya mulai dari sekarang kita membentuk kelompok diskusi di dunia nyata dan di dunia maya yang membahas spektrum kemungkinan dampak perkembangan teknologi di masa depan dengan melibatkan berbagai bidang keahlian dan berbagai sektor kehidupan. Kelompok ini juga harus berinisiatif untuk memanfaatkan teknologi secara optimal sehingga dampak-dampak positif dapat dimaksimalkan dan dampak-dampak negatif dapat diminimalkan.

Kutipan dari tulisan Armahedi Mahzar - Agustus 2009